Pendidikan kejuruan diyakini memberikan kontribusi yang cepat dan tepat dalam pembangunan nasional. Tamatan Sekolah menengah Kejuruan (SMK) diharapkan menjadi manusia produktif di usia muda sehingga akan memberikan devisa bagi dirinya, keluarga, dan negaranya. Peluang untuk memasuki dunia kerja atau beriwira usaha terbuka lebar bagi tamatan SMK. Banyak industri atau lapangan usaha yang membutuhkan tamatan SMK. Diperlukan tamatan SMK yang bermutu agar dapat mengsisi kesempatan kerja dan berwirausaha ini. Untuk dapat menghasilkan tamatan SMK yang bermutu maka SMK harus mengetahui kebutuhan standar kompetensi tenaga kerja di industri, sehingga di dalam mendidik peserta didik akan "match" dengan kebutuhan dunia kerja.
SMK yang menjalin kerjasama dengan dunia industri harus komprehensif meliputi (1) pemilihan calon siswa, (2) merancang kurikulum SMK, (3) bekerjasama menyediakan fasilitas peralatan praktik, (4) meningkatkan kompetensi guru, (5) melakukan pengujian, (6) menyelenggarakan praktek kerja di industri, (7) melakukan pengujian kompetensi, (8) melakukan penempatan di dunia kerja, (9) melakukan program penelusuran tamatan sebagai feed back bagi SMK.
Berbagai masukan dari industri untuk pengelola SMK lebih menitikberatkan pada kepribadian siswa selain memiliki kompetensi dasar sesuai dengan keahliannya. Industri menghendaki tamatan SMK adalah tamatan yang memiliki kepribadian dan integritas diri yang kuat. Pembelajaran di SMK meliputi 3 ranah yaitu ranah pengetahuan, ranah keterampilan, dan ranah sikap. Berdasarkan masukan industri maka ranah sikaplah yang diharapkan menjadi faktor keunggulan tamatan SMK. Karena itu pengelola SMK sudah saatnya untuk mempersiapkan para siswa dengan membekali ranah sikap yang lebih kuat. SMK harus berupaya agar para siswanya mampu menjadi manusia yang memiliki kerpibadian dan integritas diri yang baik, misalnya (1) memiliki kejujuran, (2) bertanggung jawab, (3) disiplin waktu, (4) taat aturan, (5) mampu bekerja sama dalam tim, (6) berkomunikasi dengan baik, (7) mampu mengatasi kesulitan, (8) tidak mudah menyerah, (9) simpati, (10) empathy, dan lain-lain.
Rancangan kurikulum sekolah dan program pembelajaran harus menitikberatkan pada ranah sikap. Diyakini dengan kuatnya siswa pada ranah sikap, ia akan menjadi manusia yang hidup penuh semangat dan berkemauan untuk meningkatkan kemampuannya. Mereka akan mencari sendiri dengan penuh kesadaran akan kebutuhan pengetahuan dan keterampilan. Mereka akan menjadi manusia yang siap belajar setiap saat, belajar sambil bekerja, learning by doing. Kemampuan untuk meningkatkan kemampuan dirinya akan mampu menjadikan dirinya berkompetisi di mana saja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Nengokin Cucu via Gambar
Kakak dan adik itu sudah bisa bergaya, lihat si adik mengikuti gaya si kakak. Semoga slalu akur, dan menjadi anak-anak sholehah. Kecer...

-
Semangat untuk mendidik anak-anak sejak usia dini pada diri ibu-ibu PKK RW 06 Kelapa Dua begitu besar. Semangat itu akhirnya terwujud dengan...
-
Semoga pak Direktur Pembinaan SMK bapak Mustaghfirin Amin segera diberikan kesembuhan oleh Allah swt. Aamiin.
-
Kakak dan adik itu sudah bisa bergaya, lihat si adik mengikuti gaya si kakak. Semoga slalu akur, dan menjadi anak-anak sholehah. Kecer...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar