Keceriaan mereka mampu menghilangkan kelelahan, gundah dan gulana. Menata wajah mereka seakan terpancar energi teramat besar yang mengubah menjadi kebahagiaan
Si Ade Khaila minta dibacakan cerita yang ada pada buku kepada Teteh Hafiza. Padahal Teteh juga belum bisa baca. Teteh ternyata bisa menceritakan gambar di buku itu, Lho Teteh Fiza sudah bisa baca??? Belum. Teteh Fiza ternyata menceritakan ulang yang pernah didengar dari Uminya. ...Hehehe bukunya tebal begitu.
Keseharian mereka, aktivitas mereka, bercampur antara gelak tawa, tangis emosi, dan luapan kreativitas yang terkadang tak pernah terduga.
Itulah dunia anak-anak. Usia emas ini semoga tidak terlewatkan. Usia emas yang mampu diisi dengan pengalaman, pengetahuan, pemahaman, keyakinan, keimanan, kepercayaan, kejujuran, ketulusan, kebersamaan, dan segudang perilaku positif lainnya. Selamat belajar cucuku.
Ada cerita yang lucu yah Teteh Fiza, ade Kayla. Lihat mereka seakan tak mau kehilangan kesempatan untuk mencari tahu apa yang berada di balik rahasia buku.
Apa pun yang mereka lihat, dengar, tahu, faham, semuanya akan mengkirstal di dalam diri mereka menjadi sebuah informasi awal, yang di kemudian hari dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan yang mereka hadapi.
Kita tidak boleh memberikan pengalaman buruk kepada mereka. Kita tidak boleh memandang sepele cara bicara dan membangun kebiasaan pada anak-anak usia dini.
Apa pun yang mereka lihat, dengar, tahu, faham, semuanya akan mengkirstal di dalam diri mereka menjadi sebuah informasi awal, yang di kemudian hari dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan yang mereka hadapi.
Kita tidak boleh memberikan pengalaman buruk kepada mereka. Kita tidak boleh memandang sepele cara bicara dan membangun kebiasaan pada anak-anak usia dini.

Ada kalanya kita tertawa bersama anak-anak kita, namun tak sedikit kita menyembunyikan duka di mata anak-anak kita, dengan maksud agar anak0anak selalu bergembira.