Minggu, 24 Juni 2018

AJANG SILATURAHIM, MASA-MASA INDAH BERSAMA ORANG TUA TERCINTA


           

NYAI DI TENGAH-TENGAH ANAK,
CUCU, DAN CICITNYA
Pada Idul Fitri 1439 H/2018 kembali kami berkumpul dengan suka cita. Acara rutin sebelumnya adalah saur dan buka bersama dengan jumlah gelas dan piring utk 26 orang : Mertuaku yg usianya sudah 84 tahun, saya dan instri yang sudah menginjak lewat 55 thn, adik2 kami yg juga sudah tdk muda lagi, ada anak2 kami yang sebagian sudah dewasa sudah berkeluarga dan sudah bekerja, bahkan ada cucu kami atau buyut mertuaku sebanyak 2 orang. Seorang lahir dari cucu tertua yg merupakan anak pertama adik istri saya (almarhum  Alwi)  dan seorang lagi cucuku atau anak dari anak tertuaku.


ISTRI SAYA, SAYA, CUCU. SI BUNGSU,
SI SULUNG DAN SUAMINYA
Kebahagiaan yang sulit digambarkan. Kami lengkap dalam kebahagiaan. Kumpul dan berbagi rejeki yang anak2 sebut sebagai hadiah lebaran. Hadiah ini diberikan dari masing2 anggota keluarga yang sudah bekerja dan berkelauarga. Bagi keluarga ini bersifat wajib memberikan hadiah. Sedangkan yang sudha bekerja dan belum berkeluarga boleh memberikan hadiah. Hadiah diberikan kepada yang belum menikah. Jadi yang sudah menikah wajib memberi hadiah tetapi tidak memperoleh hadiah. Bagi yang belum menikah dan sudag bekerja masih memperoleh hadiah, dan boleh memberi hadiah (tdk wajib). Hadiah ini nilainya tidak ditentukan. Sesuai dengan keadaan masingh-masing.


MENUJU SHALAT IDUL FITRI
Momen ini cukup menghibur. Dan ini merupakan sarana utk menjalin keakraban dia natara orang tua dan anak-anak. Sebelum hadiah dibagikan, aku isi kesempatan itu utk memberikan wrjangan kpd anak2 dan kami semua, saling mengingatkan dan saling nasihati. Tak lupa kami mendoakan mamah/nenek/buyut kami agar senantiasa sehat dan panjang umru dalam iaman dan taat.


MENUJU SHALAT IDUL FITRI
Add caption
Yang menjadi renungan saya, bagaimana ketika ibu mertuaku sudah tidak ada? Krn sudah semakin sepuh, meskipun kami selalu berdoa agar beliau sehat selalau dan panjang umur dalam sehat dan ttat kpd Allah swt. Namun akhir kehidupan akan datang entah kapan dan kepada siapa pun. Semua ha nya berdoa agar beliau sehat dan panjang umur.
HAFIZA JALAN2 DI PASIR


HAFIZA MENIKMATI PANTAI
Pasca Idul Fitri ada kebiasaan kami menambah keakraban dan berbagi kebahagiaan dengan melakukan rekreasi keluarga.

Rekreasi yang murah meriah. Semua keluafga bisa hadir bersama untuk merasakan satu keluarga, saling bergai, saling menyapa, saling bercanda, tertawa, bahagia.

Idul Fitri kali ini kami berkujung ke pantai Kalianda, di sebelah selatan kantor pemerinthan Lampung Selatan.  Pantai yang tersembunyi menurut saya. Tetapi viewnya lumayan bagus. Kami menyewa rumah panggung di tepi pantai posisi persis menghadap ke laut. 

Sebenarnya rumah sewa itu kurang layak, apalagi bagi ibu kami yang sudah sepuh. Namun situasi lebaran memang peak sesion, banyak yang rekreasi. Vila yang relatif bagus sudah penuh. Namun ternyata kami tetap berbahagia. Alhamdulillah. Terima kasih wahai Allah SWT. 




Nengokin Cucu via Gambar

  Kakak dan adik itu sudah bisa bergaya, lihat si adik mengikuti gaya si kakak. Semoga slalu akur, dan menjadi anak-anak sholehah. Kecer...